Bantuan PDI Perjuangan Aceh di Tengah Bencana Banjir, Harapan bagi Warga Terisolir

Bantuan PDI Perjuangan Aceh di Tengah Bencana Banjir, Harapan bagi Warga Terisolir

Minggu, 07 Desember 2025

Aceh, Rajapena.com, Upaya membantu warga terdampak banjir di Aceh Tamiang terus dilakukan oleh DPD PDI Perjuangan Aceh. Namun perjalanan menuju titik-titik pengungsian tidak selalu mudah. 

Sabtu sore itu, rombongan yang dipimpin oleh Jamaluddin Idham, Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh sekaligus Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, harus melalui jalan berlubang dan dipenuhi lumpur tebal sejauh lima kilometer dari jalan nasional, sebuah medan yang jarang terjangkau kendaraan biasa. (6/12/2025). 

Di tengah perjalanan, tim mendadak menghentikan iring-iringan mereka. Di depan, tampak sebuah becak tua yang diseret perlahan oleh sepasang suami istri bersama seorang anak kecil. 

Pakaian mereka basah, wajah letih, dan langkah tertatih, namun mereka tetap memaksakan pulang setelah gagal mendapatkan bantuan di kota.

Melihat kondisi yang memilukan itu, Jamaluddin Idham turun dari kendaraan dan menghampiri keluarga tersebut. 

Tanpa menunggu lama, ia menyerahkan bantuan darurat berupa beras, air mineral, mie instan, pampers, telur, serta minyak kayu putih, barang yang sangat dibutuhkan sang ibu karena anaknya mulai menggigil kedinginan.

Di bawah rintik hujan yang tak kunjung reda, sang ibu bercerita bahwa mereka sejak siang telah menyusuri kota setelah mendengar ada pembagian bantuan. Namun harapan itu sirna ketika mereka ditolak dengan alasan “bukan warga kota”, sehingga mereka harus kembali dengan tangan kosong.

Situasi keluarga tersebut semakin membuat haru ketika Jamaluddin bertanya apakah mereka sudah makan. Ternyata sejak pagi mereka belum menyentuh makanan apa pun. 

Mendengar hal itu, tim langsung menyiapkan pop mie hangat menggunakan air panas dari termos yang sengaja dibawa untuk kondisi darurat. 

Saat makanan itu diberikan, sang ibu tak dapat menahan air mata. Suaranya bergetar ketika menceritakan kondisi mereka sejak banjir melanda.

Selama beberapa hari terakhir, keluarga ini hanya mengandalkan beras kurang dari satu bambu yang dibagikan datok gampong. 

Jumlahnya sangat terbatas untuk seluruh warga. Untuk bertahan hidup, sang ibu memasak pepaya mentah, buah jatuh milik orang lain yang ia kumpulkan setiap pagi.

“Nasi kami masak sedikit saja, sayurnya pepaya saja… itu pun untuk mengganjal perut anak-anak,” tuturnya sambil menunduk, menahan tangis.

Mendengar kisah itu, Jamaluddin Idham memberikan penguatan dan memastikan bahwa DPD PDI Perjuangan Aceh akan terus bergerak menjangkau wilayah-wilayah yang belum mendapatkan bantuan, terutama warga yang terisolir dan tidak mampu mendatangi titik distribusi logistik.

Pertemuan singkat di jalan tanah berlumpur itu menyadarkan tim bahwa kondisi masyarakat jauh lebih berat dari yang terlihat di laporan resmi. 

Kisah keluarga kecil tersebut hanyalah satu dari sekian banyak realitas yang tengah dihadapi warga Aceh Tamiang.

Kehadiran langsung DPD PDI Perjuangan Aceh di lapangan bukan hanya sebuah tugas kemanusiaan, tetapi juga bentuk komitmen untuk berdiri bersama rakyat di saat yang paling sulit. 

Dalam situasi ketika harapan warga mulai meredup, bantuan yang datang tepat waktu menjadi cahaya kecil yang memberi kembali kekuatan untuk bertahan.

(Red)