Dinas Pendidikan Soppeng Identifikasi Tujuh Isu Krusial dalam Forum Ngopi Pendidikan 2025

Dinas Pendidikan Soppeng Identifikasi Tujuh Isu Krusial dalam Forum Ngopi Pendidikan 2025

Rabu, 10 Desember 2025


Soppeng, Rajapena.com, Dalam rangka memperkuat kualitas pendidikan di Kabupaten Soppeng melalui pelaksanaan kegiatan Ngobrol Pendidikan (Ngopi) yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng pada Rabu, 10 Desember 2025.


Bertempat di Ruang Pola Kantor Bupati Soppeng, forum ini menghadirkan ratusan peserta dari beragam unsur pendidikan: mulai dari ketua gugus satuan pendidikan, pengawas sekolah, Ketua MKKS, koordinator wilayah, jajaran eselon dinas, hingga para pemerhati pendidikan.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Andi Sumange Rukka, SE, S.Sos,M.Si membuka kegiatan dengan penekanan bahwa Ngopi bukan sekadar forum diskusi, tetapi wadah strategis untuk menyamakan pandangan sekaligus merumuskan langkah konkret dalam memajukan pendidikan daerah.


Ia menegaskan pentingnya keterlibatan aktif peserta, terutama dalam memberikan masukan yang bersumber dari pengalaman langsung di lapangan.


Kegiatan ini merupakan inisiatif Dewan Pendidikan yang sejak awal dirancang sebagai ruang penyampaian gagasan, evaluasi kebijakan, hingga identifikasi persoalan yang muncul di satuan pendidikan.


Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Soppeng, Dr. Nurmal Idrus, SE, MM dalam paparannya menjelaskan hasil pemetaan masalah pendidikan yang dihimpun dari rangkaian kunjungan ke sekolah-sekolah.


Masalah-masalah tersebut kemudian dikelompokkan dalam tujuh kategori utama, yakni:


Sarana dan prasarana. 


Kelembagaan dan kebijakan. 


Manajemen sekolah. 


Perlindungan dan literasi hukum. 


Pembinaan kurikulum dan siswa. 


Peran komite serta partisipasi masyarakat. 


Kesejahteraan guru. 


Menurut Dr. Nurmal, peta masalah ini bukan sekadar daftar persoalan, melainkan bahan dasar untuk menyusun arah kebijakan pendidikan yang lebih terukur dan sesuai kebutuhan nyata di lapangan.


Menanggapi pemaparan tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan, Dr. Nur Alim, menyampaikan bahwa seluruh isu yang muncul telah masuk dalam perhatian pemerintah daerah.


Ia menegaskan bahwa kebutuhan perbaikan sarana dan prasarana, mulai dari pagar sekolah hingga fasilitas pembelajaran, sedang diupayakan pemenuhannya melalui mekanisme perencanaan anggaran maupun pengajuan bantuan dari berbagai sumber.


Pada aspek kelembagaan, ia menyoroti pentingnya ketelitian sekolah dalam memperbarui data di sistem Dapodik.


"Data tersebut, kata dia, menjadi dasar utama pengambilan kebijakan sehingga akurasi dan ketepatannya sangat menentukan keberlanjutan program.


Ia juga menyinggung masih perlunya peningkatan kapasitas manajemen sekolah, khususnya terkait pelaksanaan program berbasis swakelola.


Menurutnya, banyak kegiatan sekolah yang bisa berjalan lebih efektif jika pengelolanya memahami tata kelola program secara menyeluruh.


Di bidang digitalisasi pendidikan, pemerintah daerah disebut terus memperkuat dukungan melalui pengadaan perangkat pembelajaran serta peningkatan pemanfaatan teknologi di sekolah.


Sementara itu, terkait kerusakan fisik sekolah, ia berharap satuan pendidikan dapat segera melakukan penanganan awal agar tidak berkembang menjadi kerusakan berat yang membutuhkan biaya lebih besar.


Selain itu, penataan kepala sekolah juga menjadi fokus prioritas. Dr. Nur Alim menegaskan bahwa percepatan penetapan kepala sekolah definitif merupakan bagian dari kebijakan nasional yang juga tengah didorong oleh pemerintah daerah.


Forum Ngobrol Pendidikan kali ini ditutup dengan optimisme bahwa kegiatan serupa akan terus dilaksanakan secara rutin.


Tujuannya tidak lain untuk memperkuat koordinasi, menyinkronkan pandangan, dan mempercepat penyelesaian persoalan pendidikan di Kabupaten Soppeng.


Melalui dialog terbuka dan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan mutu pendidikan di daerah ini dapat meningkat secara lebih merata dan berkelanjutan.


(Red)