Ali Quba Desak Poldasu Tindak Tegas Bobby Nasution, Jangan Jadikan Arogansi Sebagai Gaya Kepemimpinan

Ali Quba Desak Poldasu Tindak Tegas Bobby Nasution, Jangan Jadikan Arogansi Sebagai Gaya Kepemimpinan

Senin, 29 September 2025

Lhokseumawe, Rajapena.com, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Aceh Utara, Ali Quba, mengecam keras tindakan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution yang memerintahkan penghentian terhadap kendaraan berpelat Aceh (BL) yang melintasi wilayah Sumut. 

Ali menyebut aksi itu sebagai bentuk arogansi kekuasaan yang sangat membahayakan persatuan antardaerah dan mendesak Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) untuk segera mengambil langkah hukum.

“Ini bentuk arogansi kekuasaan yang tidak mencerminkan seorang pemimpin. Poldasu harus menindak tegas dan mengusut tuntas kasus ini,” ujar Ali Quba dengan nada tegas.

Ia menyatakan dukungannya terhadap pernyataan politisi senior Nasir Djamil yang sebelumnya juga menilai sikap Bobby sudah keluar dari batas etika kepemimpinan dalam negara demokrasi.

Potensi Konflik Sosial

Ali mengingatkan bahwa tindakan diskriminatif terhadap kendaraan Aceh bisa memicu reaksi balasan yang berbahaya bagi hubungan antarwilayah.

“Coba bayangkan, bagaimana perasaan masyarakat Sumut bila hal yang sama dilakukan di Aceh terhadap kendaraan BK? Tentu mereka juga akan marah. Maka dari itu, Bobby harus segera minta maaf kepada masyarakat Aceh,”

Ini bukan soal pelat nomor saja, ini soal cara berpikir yang keliru dan penuh arogansi. Poldasu tidak boleh diam. Kami desak aparat penegak hukum bertindak sesuai aturan. Tidak ada yang kebal hukum di republik ini,” ujarnya

Menurut ali tindakan razia terhadap truk Aceh yang melintasi Sumut telah menciderai semangat kebersamaan antarprovinsi dalam bingkai NKRI. Ia menegaskan, jika seorang kepala daerah bertindak seperti preman jalanan, maka hukum harus hadir untuk meluruskan.

“Kalau ini dibiarkan, jangan salahkan masyarakat Aceh bila mereka membalas. Tapi kami tidak ingin itu terjadi. Karena itu, hukum harus berdiri di depan, bukan diam di belakang,” tegasnya

SAPMA Pancasila siap mengawal langkah-langkah hukum terhadap dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Gubernur Sumut. Ia menyebut Bobby telah menciptakan keresahan publik dan memicu potensi disintegrasi sosial.

“Kami bukan sedang cari sensasi. Tapi sebagai anak muda yang peduli terhadap keutuhan bangsa, kami tidak akan tinggal diam melihat pemimpin yang justru memecah belah,” ujarnya.

Selain menuntut Poldasu, SAPMA Pancasila juga meminta Presiden Prabowo subianto atau pihak Istana turun tangan mengklarifikasi serta mengevaluasi sikap politik Bobby Nasution

“Kita tidak ingin isu ini meluas. Tapi kalau tidak ditangani, ini bisa jadi bara. Kami minta Presiden segera memberi teguran keras kepada Bobby, jangan biarkan konflik sosial tumbuh dari sikap arogan seorang pejabat daerah,” tutupnya. 

(**)