Gowa, Rajapena.com, UPT Pelatihan Kementerian Pertanian, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku fasilitasi kerjasama dengan Sekolah Minggu HKBP Makassar berupa penggunaan sarana dan prasarana asrama dan kegiatan field trip untuk 35 orang siswa, Selasa (1/7).
Sekolah minggu HKBP Makassar memiliki kegiatan Sekolah Injil Liburan (SIL), kegiatan ini memanfaatkan waktu liburan siswa untuk menambah wawasan terkait pertanian.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman yang mengatakan bahwa pertanian saat ini sedang bertransformasi dari sistem pertanian tradisional menuju modern, guna upaya mencetak petani milenial.
"Bila sistem ini menguntungkan dengan teknologi modern, petani milenial maupun generasi Z juga akan turun," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan, pertanian membutuhkan dukungan dari kalangan milenial untuk menciptakan layanan kerja.
Olehnya itu, melalui kegiatan field trip, para siswa dikenalkan jenis tanaman, menanam benih cabai, memanen timun, dan mengolah hasil pertanian seperti pembuatan donat dan es krim buah naga.
Pimpinan HKBP Makassar, Rusmi Sihombing mengatakan bahwa anak-anak sekolah minggu banyak yang tidak mengenal tanaman buah dan sayuran yang merek konsumsi.
"Memperkenalkan bagaimana proses penanaman dan panennya, bagaimana cara berbuahnya dan vitamin apa saja yang dikandungnya," ujarnya.
Siswa terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan field trip, mereka aktif bertanya, tidak takut kotor, berebut memanen timun bahkan mengamati dengan seksama pengolahan hasil pertanian.
"Kami tadi melihat anak-anak begitu senangnya setelah kami tanya apakah mereka senang dengan bertani? Karena tidak semua menjadi pegawai negeri, tidak semua menjadi karyawan. Kita buktikan anak kota juga bisa bertani dan berhasil," jelas Rusmi.
Kolaborasi antara BBPP Batangkaluku dan Sekolah Minggu HKBP Makassar menunjukkan bahwa pertanian bisa menjadi media pembelajaran yang menyenangkan dan edukatif bagi anak-anak.
Harapannya, pengalaman langsung ini dapat menumbuhkan ketertarikan dan kecintaan terhadap sektor pertanian, serta membuka wawasan bahwa bertani adalah profesi yang menjanjikan dan mulia, bahkan di tengah kehidupan kota.
(Red/*)