Gowa, Rajapena.com, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku resmi menggelar Pelatihan Dasar Fungsional bagi Penyuluh Pertanian Ahli, Senin (16/6). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat peran penyuluh dalam mendorong kemandirian sektor pertanian nasional.
Pelatihan berlangsung selama 21 hari efektif, sejak 16 Juni hingga 7 Juli 2025, dengan metode blended learning. Sebanyak 13 peserta mengikuti pelatihan ini, terdiri atas penyuluh pertanian dari Sinjai, Bulukumba, dan Bone.
Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani, dalam sambutannya saat membuka pelatihan menyampaikan bahwa penguatan kapasitas penyuluh menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan pertanian.
“Masih banyak petani yang menggunakan pola lama. Untuk mencapai swasembada pangan, kita butuh perubahan pola pikir dan pendekatan baru. Di sinilah peran penting penyuluh,” ujar Jamaluddin.
Ia menekankan bahwa peningkatan Indeks Pertanaman (IP) menjadi salah satu target penting Kementan. Menurutnya, penggunaan varietas super genjah serta manajemen tanam yang tepat dapat meningkatkan IP hingga empat kali dalam setahun.
Di tingkat nasional, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya keberadaan penyuluh sebagai pendorong utama produktivitas pangan.
“Penyuluh adalah pahlawan pangan. Mereka di garis depan bersama petani, memastikan produksi pertanian meningkat. Kalau penyuluhnya kuat, maka pertanian kita juga akan tangguh,” tegas Amran.
Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDM), Idha Widi Arsanti, menyebutkan bahwa SDM pertanian yang andal adalah prasyarat mutlak bagi pertanian yang berkelanjutan.
“Penyuluh merupakan ujung tombak di lapangan. Mereka bukan hanya penghubung antara program dan petani, tapi juga agen perubahan,” ujarnya.
Selama pelatihan, peserta akan dibekali materi teknis, manajerial, hingga keterampilan komunikasi oleh para widyaiswara.
Diharapkan, lulusan pelatihan ini dapat langsung menerapkan ilmunya dalam membina petani dan mendukung program prioritas pemerintah, seperti peningkatan produktivitas dan pencapaian swasembada pangan.
(Red)