Gowa-Takalar Jadi Contoh Nyata Swasembada Pangan, Produksi Padi Terus Meningkat

Gowa-Takalar Jadi Contoh Nyata Swasembada Pangan, Produksi Padi Terus Meningkat

Sabtu, 14 Juni 2025


Gowa, Rajapena.com, Kementerian Pertanian Republik Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program swasembada pangan yang menjadi salah satu prioritas nasional Presiden RI Prabowo Subianto.


Program-program strategis seperti Optimalisasi Lahan (Oplah), Cetak Sawah Rakyat (CSR), hingga pembentukan Brigade Pangan kini mulai menunjukkan hasil nyata di berbagai daerah, salah satunya di Kabupaten Gowa dan Takalar, Sulawesi Selatan.


Dalam Rapat Koordinasi Swasembada Pangan yang digelar di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Sabtu (14/6),
Wakil Bupati Gowa Darmawangsyah Muin mengungkapkan bahwa produksi padi di wilayahnya terus meningkat. Pada tahun 2023, produksi mencapai 231.656 ton gabah kering giling (GKG), naik menjadi 239.879 ton pada 2024.


Sementara untuk periode Januari–April 2025, sudah tercatat produksi sebesar 92.898 ton GKG.


"Peningkatan ini tidak lepas dari berbagai dukungan, termasuk alokasi benih inbrida sebanyak 110.349 kilogram, benih jagung hibrida 16.305 kilogram, serta bantuan pupuk organik dan insektisida," ujar Darmawangsyah.


Ia menegaskan komitmen Pemkab Gowa dalam mendukung penuh visi Asta Cita Presiden Prabowo, termasuk dengan capaian luas tambah tanam (LTT) periode April–Mei 2025 yang telah melampaui 100 persen.


Ia juga mengapresiasi kerja keras Tim Swasembada Pangan Sulsel yang dipimpin Brigjen TNI Wawan Erawan.


“Kolaborasi adalah kunci. Bersama TNI, penyuluh pertanian, dan seluruh stakeholder, kita wujudkan kemandirian pangan sesuai arahan Presiden Prabowo,” tegasnya.


Brigjen TNI Wawan Erawan dalam pemaparannya menyoroti ancaman krisis pangan global akibat perubahan iklim. Menurutnya, langkah cepat menuju swasembada adalah satu-satunya jawaban untuk menjaga kedaulatan pangan nasional.


“Kementan di bawah komando Pak Menteri Andi Amran Sulaiman telah memadukan kekuatan sipil dan militer. Sekarang jenderal pun turun ke sawah, demi pertanian yang tangguh dan modern,” ucapnya.


Senada dengan itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa keberhasilan swasembada pangan sangat ditentukan oleh sinergi lintas sektor.


“Ini bukan hanya kerja pemerintah pusat. Ini kerja bersama: pemerintah daerah, TNI, penyuluh, dan petani. Swasembada adalah semangat gotong royong,” tegasnya.


Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa pihaknya akan terus memperkuat kapasitas penyuluh di lapangan.


“Penyuluh adalah ujung tombak. Kami akan terus hadir mendampingi petani di tengah tantangan perubahan iklim,” ujarnya.


Rakor ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh penting, termasuk Koordinator Oplah dan CSR Wilayah Sulawesi Brigjen TNI Wawan Erawan, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian selaku Pj. LTT Takalar Muhammad Amin, serta Pj. Brigade Pangan Gowa Jamaluddin Al Afgani. Hadir pula Dandim 1409/Gowa, Dandim 1426/Takalar, ASN dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Gowa dan Takalar, serta para penyuluh pertanian.


Melalui koordinasi yang solid, Gowa dan Takalar kini menjadi contoh nyata gerakan nasional menuju swasembada pangan. Kolaborasi, satu komando di lapangan, dan semangat gotong royong diyakini menjadi kunci dalam menghadapi tantangan pangan di masa depan.


(Red)