Pancur Batu |
Enam (6) hari lagi akan tepat dua bulan kasus pelemparan bom moltov kerumah wartawan di Desa Namorih, Kecamatan Pancur Batu masi menjadi misteri, pasalnya hingga saat ini Polda Sumut belum mempu menangkap siapa pelaku dan otak pelaku serta apa motifnya sehingga bom molotov tersebut di lemparkan ke rumah wartawan Leo Sembiring di Dusun I, Desa Namorih, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang pada 21 Desember 2023 sekitar pukul 03.00 wib.
Bom molotov yang dilemparkan pelaku yang terekam cctv, pelakunya berjumlah dua orang dan hampir saja membakar dan menghanguskan sebuah mobil bak terbuka yang terparkir di garasi rumah Leo Sembiring, beruntung aksi terkutuk tersebut langsung diketahui oleh Leo Sembiring bersama Istrinya sehingga botol yang berisi bbm tersebut langsung dipadamkan dengan dicelupkan ke air.
Nia pelapor yang merupakan istri dari Leo Sembiring menjelaskan bahwa, kejadian pembakaran rumahnya bukan kali ini pertama terjadi, dulu pada sekitar tanggal 4 februari 2020 rumah kami ini sudah pernah dibakar menggunakan bom molotov, pada waktu itu hampir 30 persen bagian depan dan kamar depan rumah kami hangus terbakar sudah empat tahun tidak terungkap.
“Kemudian sekitar dua hari kemudian atau pada tanggal 6 Februari 2020 sekitar pukul 18.00 Wib saat mobil kami terparkir di simpang Tuntungan dilempar oleh dua orang pria yang menggunakan sepeda motor, saat itu batu nya diamankan dan menurut cctv di lokasi mereka melaju kencang ke arah Pancur Batu ini juga belum terungkap,” ungkapnya
Tak hanya kejadian tersebut, menurut Nia menuturkan kejadian yang pertama pembakaran juga terulang pada tanggal 21 Desember 2023 sekitar pukul 03.00 wib dimana saat itu diriya bersama suami dan anak anak nya sedang tidur tiba tiba dirinya mendengar suara gongongan anjing yang sangat lama sehingga membuat dirinya terbangun.
“Kami akhirya terbangun dan melihat dari layar cctv bahwa sebuah api sedang bekobar dibawah mobil di garasi kami, melihat itu kami langsung keluar dan untung saja api tersebut tidak membakar mobil yang terparkir itu, kami langsung mengambil botol dan merendamnya di ember yang berisi air di pekarangan rumah kami, kemudian setelah itu kami membuka dvr dan kami melihat di cctv bahwa ada dua orang pria dengan ciri ciri kurus memakai jaket switer warna hitam berlalu lalang di depan rumah kami sebelum akhirnya dia melemparkan bom motov itu kerumah kami, kami duga sepeda motor yang digunakan pelaku bemerek Honda Revo,” tandasnya
Diungkapnya, kami merasa bahwa dia ingin membunuh kami semuanya yang ada dirumah itu, kami yakin jika api itu membakar mobil di garasi maka bisa saja kami juga akan terbakar tapi beruntung itu tidak terjadi kepada kami, kami curiga bahwa pelakunya merupakan orang suruhan karena sebelum kejadian ada seorang pria yang saya kenal merupakan keluarga suami saya yang bolak balik kerumah diduga dengan tujuan yang saya dengar dia mau meminjam uang Rp 3.000.000 untuk membeli narkoba kepada keda sang bandar besar yang saya tidak tau itu siapa. Saya tau suami saya tidak memberikan uang itu karena memang suami saya tidak mau ikut campur dengan urusan dia dan saat itu kami langsung pergi meninggalkan pria itu yang masi berada di teras rumah kami karena kami ada keperliun ke Kota Medan, saya sempat melihat dari jendela, pria itu melihat dan memperhatikan dimana letak letak cctv yang terpasang dirumah kami. Mungkin saat itu dia sakit hati karena tidak diberikan pinjaman uang itu, akan tetapi, saya curiga dia kerumah kami itu bukan untuk meminjam uang, tapi hanya untuk memantau dimana letak letak cctv dirumah kami, karena pada malam hari sekitar pukul 20.00 pada tanggal 20 Desember 2023 sebelum kejadian dia bolak balik wa dan telepon bertanya dimana keberadaan suami saya, mungkin saja ada niat dia lain makanya dia tanya tanya dimana keberadaran suami saya dan sekitar lebih kurang enam pada tanggal 21 Desember 2023 sekitar pukul 03.00 wib rumah kami pun dilempar oleh orang yang tidak dikenal dengan bom molotov dan hampir saja kami terbakar jika tidak cepat kami padamkan.
“Dalam waktu dekat kami berencana melakukan aksi damai ke Mapolda Sumut meminta serta mendesak agar Bapak Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. dan Bapak Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi segera menangkap para pelaku dan otak pelaku dari aksi terkutuk tersebut. kami menduga Polisi dalam hal ini Polda Sumut dan Polsek Pancur Batu sudah tau siapa pelaku dan otak pelaku dengan keterangan atuapun bukti bukti yang kami sampaikan, mungkin saja ada dugaan keteribatan Mafia Narkoba dalam kejadian ini seperti yang beredar di grub wa wartawan. kami yakin dan percaya pelaku itu merupakan orang suruhan seseorang yang mungkin saja dia juga lah otak pelaku pembakaran rumah kami yang pertama dan pelemparan kaca mobil kami pada tahun 2020 (empat tahun yang lalu) dan dalam kejadian yang terakhir ini kami sudah memberikan semua alat bukti botol bai botol yang berisi bbm dan rekaman cctv saat pelemparan bom molotov namun anehnya sudah hampi dua bulan ini tidak juga terungkap. Dalam rekaman cctv yang kami berikan kepada petugas, terlihat dua orang pelaku memakai baju warna hitam yang kami duga dia menggunakan sebo atau penutup wajah saat melakukan aksinya yang kami duga merupakan oknum warga sekitar,” ungkapnya
Dikatakanya, terkait semua kejadian ini sudah ada tiga laporan di Polsek Pancur Batu namun anehnya satu pun tidak terungkap ini menjadi tanda tanya besar kepada kami kenapa satu pun tidak terungkap, apakah pelaku dan otak pelaku merupakan orang yang berpengaruh atau ada hal lain yang membuat petugas enggan mengungkap hal ini.
“Kami juga berencana akan membuat Grub – Grub wa khusus kepada korban korban yang rumahnya di bom molotov atau pun yang dibakar yang hingga saat ini belum terungkap agar menjadi atensi Pak Kapolda dan Pak Kapolri. karena memang belakangan ini saya dapat informasi sangat marak aksi pembakaran rumah rumah oleh pria pria misterius yang diduga suruhan mafia mafia dan jika tidak ditangkap maka dia akan merasa dirinya bersama otak pelaku nya semakin hebat serta semakin berkuasa,” tandasnya
Kasubdit Jahtanras, Kompol Bayu Putra Samara, SIK saat di konfirmasi 14 Februari 2024 menjelaskan bahwa pihaknya sedang berkordinasi dengan Polrestabes Medan dan Polsek Pancur Batu.
“Kami kordinasi dengan Polsek Pancur Batu dan Polrestabes Medan ya bro,”ungkpanya melalui WhatsApp.
Dir Krimum Polda Sumut, Kombes Pol Sumaryono,SIK terkait hal tersebut berjanji akan menindak lanjuti.
“Terimakasih, nanti dikerjakan kemabli oleh rekan rekan,” katanya
Sementara itu, Sebelumnya Kapolda Sumut Bapak Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi melalui juru bicaranya Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, SIK menjelaskan bahwa, Polda Sumut tidak mentolelir kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap jurnalis.
“Wartawan dalam menjalankan tugas jurnalis dilindungi undang undan no 40 tahun 1999, barang siapa membatasi kebebasan pers apalagi melakukan tindakan kekerasan terhadap wartawan akan beharapan dengan hukum, yang pasti semua laporan yang disampakan ke Polisi akan ditindak lanjuti,” ujarnya (***)