Makassar, Rajapena.com, - Ketua Umum Lembaga Advokasi HAM Indonesia (LHI) tegas menyampaikan dukungan ke pasangan calon presiden wakil presiden 2024 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).
"Selama ini saya berjuang ditengah-tengah masyarakat lemah, menyuarakan kebenaran sehingga saya merasa punya tanggung jawab moral kepada masyarakat agar mereka tidak keliru lagi memilih pemimpinyang benar, memilih presiden yang mampu berdiri diatas semua golongan," kata Arham MSi Ketum LHI, saat dihubungi di Makassar, Kamis (28/12/2023)
Aktivis 98 UMI itu mengungkapkan jika selama 2 kali pilpres terakhir ini dirinya tidak menyalurkan hak politiknya memilih presiden.
"Untuk pertama kalinya dalam pilpres ini saya secara terbuka menyampaikan ke teman-teman media jika pilihan politik saya jatuh kepada paslon AMIN,"
Arham menilai Anies memiliki keunggulan lebih dari ketiga paslon. Anies memiliki tiga kecerdasan. Kecerdasan Intektual, kecerdasan emosi & kecerdasan spiritual. Selain itu, dengan berkaca pada rekam jejakanya Anies merupakan pemimpin yang beritegritas, berkarakter dan amanah.
"Insya Allah, saya meyakini bahwa paslon AMIN adalah pasangan yang tepat memimpin Indonesia ditengah carut marutnya sistem demokrasi saat ini,"
Ketua Umum Aliansi Media Jurnalis Independen Republik Indonesia itu mengatakan seorang pemimpin itu harus memiliki adab atau moral yang baik, dan lebih penting ia tidak anti kritik.
"Kami ini penjaga marwah suara publik, penyambung lidah rakyat, sehingga kami butuh pemimpin nasional yang terbuka, tidak anti kritik serta tidak seenaknya memukul aktivis atau pun kritikus dengan UU ITE," ujar Ketum AMJI-RI itu.
Rekan-rekan tahu sendiri kan rekam jejak saya selama ini, ucap Arham dengan nada tanya kepada wartawan.
Artinya, ia melanjutkan, bangsa ini perlu perubahan dan perbaikan, dan Anies orang yang tepat. Pasangan AMIN adalah pilihan yang paling kecil mudhoratnya.
Arham yang lantang menyuarakan sikap antikorupsi itu mengakhiri pembicaraanya dengan pesan.
Pemilih cerdas memilih pasangan cerdas. Aktivis sejati dan jurnalis kritis pasti akan memilih paslon yang akan mengevaluasi UU ITE demi tegaknya kembali kebebasan berpendapat, pungkas Pemilik media cetak dan online itu.*