Soppeng, Rejapena.com, -Deadlocknya pemilihan ketua KPU Soppeng sudah menjadi buah bibir para pemerhati pemilu ,salah satunya akademisi hukum tata negara IAIN Parepare Rusdianto Sudirman .
Menurutnya, pemilihan ketua KPU itu memang sebuah dinamika internal yang seharusnya diselesaikan melalui musyawarah mufakat. Ini ujian awal para komisioner baru sekaligus mengukur sejauh mana kekompakan 5 komisioner terpilih.
Namun tentu ada norma-norma hukum dan etik yang harus di junjung tinggi dalam memilih Ketua KPU. Tidak boleh ada intervensi dari pihak manapun, apalagi melibatkan pihak yang di anggap punya andil sehingga mereka bisa lolos menjadi komisioner terpilih.
Setelah terpilih para komisioner ini harusnya menurunkan ego masing-masing, ingat pengambilan keputusan di internal KPU itu kolektif kolegial dimana kepemimpinan kolektif kolegial merupakan sistem kepemimpinan yang melibatkan beberapa orang pimpinan dalam mengeluarkan keputusan atau kebijakan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat atau pemungutan suara dengan mengedepankan semangat kebersamaan di dalam rapat pleno, sehingga ketua tidak terlalu berpengaruh untuk di perebutkan. Apalagi jika sampai mengedepankan unsur organisasi, senioritas, dan sebagainya.
Dalam kajian kami, perebutan jabatan ketua KPU di daerah itu banyak disebabkan persoalan bagi-bagi proyek dan program, mengingat KPU banyak melibatkan pihak ke 3 nantinya dalam pelaksanaan program dan tahapan pemilu, misalnya alat peraga dan pengadaan barang dan jasa lainnya. Masing-masing komisioner ingin memanfaatkan program tersebut untuk melibatkan orang-orang yang dianggap berjasa dan mempengaruhi lolosnya mereka menjadi komisioner.
Jika melihat beberapa info yang beredar luas di grup WA, sebenarnya hanya persoalan ego personal. Ada yang merasa lebih senior, dan ada yang merasa lebih kompeten. Tapi itu saya kira bisa diselesaikan jika para komisioner ini mengedepankan semangat Yassisoppengi.
Kita tidak mau polemik pemilihan Ketua KPU ini justru menunjukkan bahwa mereka yang terpilih ini tidak independen, apalagi jika benar ada pihak luar yang berpengaruh yang seolah mengendalikan para komisioner ini.
Terakhir saya ucapkan selamat bekerja kepada komisioner terpilih Kab. Soppeng, persoalan siapa ketua KPU itu tidak penting, Mewujudkan Pemilu yang Luber Jurdil adalah tanggung jawab utama para komisioner KPU.