Gowa, Rajapena.com,-Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan dalam berbagai kesempatan bahwa pertanian tidak boleh berhenti dalam menyediakan stok pangan bangsa.
Pertanian harus selalu bergerak maju, mandiri dan modern, agar tercapai produktivitas komoditas pertanian unggulan dan berproduksi tinggi.
Dipaparkan pula bahwa kunci dari keberhasilan pembangunan pertanian adalah Sumber Daya Manusia (SDM).
Namun, kondisi saat ini jumlah pelaku pertanian semakin lama semakin menurun.
Minat generasi muda terhadap pertanian kurang, karena dirasa tidak menarik dan tidak memberi masa depan yang menjanjikan
Hal itu merupakan tantangan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menggerakkan sektor pertanian dengan berbagai program.
Salah satunya adalah program pelatihan terhadap petani dan penyuluh.
Senada dengan arahan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa petani sangat potensial dalam pembangunan pertanian di Indonesia, petani harus dapat adaptif terhadap teknologi dan siap memasuki era pertanian 4.0.
Mereka mampu menjadikan pertanian maju, mandiri dan modern dari hulu sampai dengan hilir.
Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku menerima rombongan kunjungan DPRD Kabupaten Konawe Selatan.
Rombongan berjumlah 5 orang dengan tujuan utama berkonsultasi terkait informasi tentang Pelatihan Peningkatan Sumber Daya Manusia baik dari penyuluh maupun petani yang ada di Konawe Selatan Jumat 23 Juni 2023.
Kunjungan ini dalam rangka berkonsultasi terkait dengan pelatihan pertanian yang ada di BBPP Batangkaluku yang langsung di pimpin oleh ketua Komisi 2 DPRD Konawe Selatan yaitu Nadira, SH.
Turut dihadiri oleh Ketua Komisi 1 DPRD Konawe Selatan Budi Sumantri, S.IP, Ketua Komisi 3 Ramlan, Anggota Komisi 2 Dr. Sabrillah Taridala, ST., M.Si, Kepala Bagian Umum BBPP Batangkaluku Rosdiana, S.Pi., M.M, koordinator penyelanggara pelatihan Sugeng Mulyono, STP, MP, Koordinator Program dan Evaluasi Fitriani, S.TP. M.Sc, Sub Koordinator Program dan Kerjasama Yuli Nurnaningsih, ST., M.Si.
Dalam konsultasi ini di bahas beberapa pelatihan yang pertama bagaimana sistem dan proses dalam merencanakan dan menetapkan, mengembangkan, memanfaatkan dan membina, mengendalikan dan megawasi lahan pertanian pangan berkelanjutan serta bagaimana meningkatkan pengetahuan penyuluh dan petani yang ada di Konawe Selatan.
Dalam sambutanya Rosdiana selaku Kabag Umum BBPP Batangkaluku menyampaikan bahwa di BBPP Batangkaluku ini memiliki berbagai pelatihan untuk peningkatan petani dan penyuluh salah satunya yaitu pelatihan mekanisasi yang merupakan ciri khasnya BBPP Batangkaluku.
“Kami disini memiliki ciri khas pelatihan yaitu pelatihan mekanisasi yang dimana kami telah memiliki widyaiswara dan assessor yang telah diakui, dan kami disini juga memiliki sertifikasi untuk operator alsintan juga “ ujarnya.
Budi Sumantri Selaku ketua komisi 1 menjelaskan bahwa di Konawe Selatan ini memiliki banyak bantuan UPJA yang berasal dari Kementerian Pertanian namun untuk pelatihannya di sana masih sangat kurang.
“Di Konawe Selatan ini kami mendapatkan banyak bantuan program UPJA yang berupa Alsintan namun untuk operator dan petani disana masih sangat kurang dalam merawat atau keterbatasan dalam pengetahuan tentang alsintan ini.
Maka dari itu kami kesini untuk berkonsultasi tentang pelatihan apa saja yang dalam pelaksanaanya akan banyak membantu dan bisa bermanfaat untuk petani yang ada di Konawe Selatan salah satunya yaitu dengan adanya pelatihan untuk petani maupun penyuluh yang ada disana”, katanya.
Dalam kesempatan tersebut juga Sabrillah Taridala berharap dalam pelatihan yang ada ini akan memberikan berbagai terobosan baru yang sangat berguna untuk petani yang ada di Konawe Selatan.
(Red)