Walantara : "Kota Medan Banjir, Diduga Dampak Maraknya Aksi Alih Fungsi Kawasan Hutan Di Karo Dan Sibolangit"

Walantara : "Kota Medan Banjir, Diduga Dampak Maraknya Aksi Alih Fungsi Kawasan Hutan Di Karo Dan Sibolangit"

Minggu, 20 November 2022


Tanah Karo, Rajapena.com,_  Beberapa titik wilayah di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara dilanda bencana banjir. Diperkirakan ketinggian genangan air mencapai hingga 60 cm s/d 100 cm. Sabtu, (19/11/2022) mulai pagi hari.


Berikut beberapa ruas jalan yang masih tergenang air yaitu di Pusat Kota Lapangan Merdeka, Kawasan Marelan, Jalan Tempuling, Jalan Serdang, Jalan Ahmad Rifai, Jalan KH Zainul Arifin, Jalan Hasanuddin, Jalan Sei Mencirim, Jalan KH Wahid Hasyim, Jalan Abdullah Lubis, Jalan Sunggal, Jalan Gatot Subroto, Jalan Asrama.


Banjir terparah terjadi di Brayan, Setia Budi dan Ringroad Jl.Gagak Hitam Medan, Jalan Sunggal menuju Jalan Gatot Subroto, persisnya di dekat Komplek Tomang Elok setinggi lutut orang dewasa. Tingginya banjir membuat sejumlah rumah yang berada di kawasan tersebut pun terkena banjir.


Akibat banjir aktivitas dan kendaraan lumpuh karena tidak bisa melalui jalan yang banjir. Bahkan beberapa ruas jalan yang tidak banjir macet total akibat padatnya kendaraan yang memilih jalur alternatif menghindari banjir.


Kemacetan cukup parah akibat banjir terjadi di kawasan Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan Lotte Grosir.


Disamping disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi beberapa pekan terakhir disebagian besar wilayah provinsi sumatera utara.


Faktor lain penyebab banjir di kota medan dikarnakan ribuan hektar kawasan hutan konserfasi bukit barisan yang ada di dataran tinggi kabupaten karo telah beralih fungsi jadi lahan pertanian/perkebunan yang digarap masyarakat secara ilegal,


Yang berimbas pada meluapnya air sungai deli yang sebagian besar melintasi kota medan meluap dan meluber ke pemukiman padat penduduk.


Hal itu diungkap salahseorang Aktivis pemerhati lingkungan, Daris Kaban yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Walantara (Wahana Lingkungan Alam Nusantara) Kab.Karo saat awak media mencoba meminta tanggapannya di kota kabanjahe, menyikapi terkait musibah bencana banjir di kota medan. 


Daris menambahkan, "maraknya aksi perambahan kawasan hutan di dataran tinggi kabupaten karo dan dikecamatan sibolangit Kab.Deliserdang. Kami dari DPD Walantara Karo sudah melaporkan hal itu ke Ketua DPRD Sumut bahkan sudah pernah dilakukan RDP (rapat Dengar Pendapat) bersama Komisi B DPRD SU yang kala itu dihadiri juga oleh Bupati Karo Terkelin Brahmana SH, Ka.UPT Kehutanan Tahura Timbul Naibaho dan Perwakilan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara,


Adapun poin kesepakatan hasil RDP bersama Komis B DPRD SU saat itu yaitu Komisi B akan segera melakukan peninjauan ke beberapa titik kawasan hutan yang telah beralih fungsi dan secepatnya akan membentuk pansus menyikapi maraknya aksi perambahan kawasan hutan konservasi. Namun hingga sekarang tidak ada tindaklanjut dalam menyikapi persoalan tersebut," ujarnya


"Pemerintah Daerah Sumatera Utara harus bijak dalam menyikapi persoalan yang ada, apalagi terkait masalah pelestarian kawasan hutan dan dampak kerusakan lingkungan. Karna jika hal ini tidak dijadikan perhatian serius dapat berakibat fatal terhadap masyarakat dikota medan dan sekitarnya." Tegas Daris

(***)