Mentan SYL Dorong Para Engineer dan Ahli Pangan Fokuskan Program Kerja Pada Keamanan dan Ketahanan Pangan Nasional

Mentan SYL Dorong Para Engineer dan Ahli Pangan Fokuskan Program Kerja Pada Keamanan dan Ketahanan Pangan Nasional

Sabtu, 17 September 2022


Jakarta, Rajapena.com,- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong para Engineer dan Ahli pangan untuk memfokuskan program kerjanya pada keamanan dan ketahanan pangan nasional.


Sebab, menurut SYL, sektor pangan merupakan sektor yang sangat penting dalam mengantisipasi kemungkinan buruk gejolak dan krisis global.


"Semua negara di dunia saat ini mengalami kondisi yang sama. Mereka uncontinous, unlinear dan semua seba tak terduga (unprediactable).


Bahkan begitu banyak troublance yang menghadirkan pendekatan baru. Dan ini harus menjadi tanggung jawab kita bersama," ujar SYL dalam acara Internasional Webinar on Food Security: Feed 10 Billion And Launching E20 di Jakarta, Senin (12/9).


SYL mengatakan, ilmuan dan para ahli apapun harus kompak membangun network yang baik dalam melakukan mitigasi dan beradaptasi terhadap tantangan yang ada saat ini.


Menurut SYL, kolaborasi ini penting dilakukan mengingat pertanian selalu berorientasi pada kebaikan.


"Ini saatnya para engineer harus turun, intinya kita perlu memitigasi, adaptasi tantangan ini.


"Yang kedua kerja sama menjadi penting, yang ketiga network. Kenapa demikian, karena pertanian itu kalau mengelola 1000 hektar dalam 100 hari bisa dapat 30 miliar untuk satu kali tanam," katanya.


SYL menegaskan, sektor pertanian mampu tumbuh dengan baik disaat sektor lainya melemah akibat berbagai hal.


"Berdasarkan data yang ada, ekspor pertanian meningkat di atas 15 persen.


"Di sisi lain, stok beras saat ini mencapai kurang lebih 10 juta ton.


"Ini bukan untuk percaya diri, tapi pertanian itu memungkinkan untuk berkembang dari Sabang sampai Merauke, dan strategi kami ada tiga dan kita sudah mulai," ujarnya.


Adapun strategi itu kata SYL, pertama meningkatkan kualitas produksi untuk menekan inflasi, kedua mengurangi ketergantungan impor kedelai, dan yang ketiga melakukan pengembangan pangan local," bebernya.


SYL menerangkan bahwa, saat ini pemerintah terus mensubtitusi pangan lokal melalui pengembangan sorgum, sagu, singkong dan juga produk unggul lainya di tiap-tiap daerah.


"Pengembangan tersebut penting dilakukan untuk memperkuat aneka ragam pangan nasional.


"Kalau tidak ada beras, sagu pun bisa kita olah.


"Sorgum juga demikian, dan itu adalah tanaman kita dari nenek moyang dulu.


"Dan ini bisa menjadi makanan yang sama dengan beras. Bisa menjadi tepung, bahkan batangnya bisa menjadi gula, bisa menjadi bio diesel.


"Dan satu kali tanam, bisa dua kali panen," katanya.


Sementara itu Kepala BPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan, mengantisipasi krisis pangan global dengan cara mengkonsumsi pangan lokal.


"Pangan lokal yang dapat diolah jadi pangan, katanya.


Diantara karakter penyuluh yang sesungguhnya adalah bisa membaca pasar.


"Bagaimana kebutuhan di pasar dan langsung mencoba untuk memasukinya," jelas Dedi.


Dedi mengatakan bahwa saat ini pangan lokal sudah go internasional, pungkasnya.


(Red)