Optimalisasi Penggunaan Transplanter, Combine Harvester dan Rotary Weeder Bagi Penyuluh Upaya Kementan Tingkatkan Nilai Pertanian

Optimalisasi Penggunaan Transplanter, Combine Harvester dan Rotary Weeder Bagi Penyuluh Upaya Kementan Tingkatkan Nilai Pertanian

Selasa, 07 Juni 2022


Gowa, Rajapena.com,- Kementerian Pertanian terus menggenjot peningkatan kapasitas penyuluh dan staf pendamping melalui salah satu program di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian yaitu Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).


IPDMIP diharapkan dapat memberikan manfaat pada peningkatan nilai dan keberlanjutan irigasi pertanian, sehingga dapat mencapai sasaran, yaitu peningkatan ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat pedesaan di Indonesia.


Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan IPDMIP harus dioptimalkan mendukung program pembangunan pertanian.


“Program IPDMIP diharapkan menjadi salah satu program andalan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mengubah perilaku petani,” ujarnya.


Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga mengatakan hal serupa.


“Program IPDMIP bertujuan untuk meningkatkan nilai pertanian beririgasi secara berkelanjutan serta meningkatkan pendapatan pertanian di wilayah irigasi,” ujar Dedi.



Menurutnya, upaya mendukung keberhasilan program tersebut perlu adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada pendamping.


“Untuk itu, maka dilakukan Pelatihan Penyegaran Bagi Penyuluh Pertanian dan Staf Lapangan Program IPDMIP yang diselenggarakan oleh UPT Pelatihan dibawah BPPSDMP," ujarnya.


Salah satu UPT Pelatihan yang melaksanakan yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, bekerja sama dengan Pusat Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian.


Bimbingan Teknis Mekanisasi Pertanian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian lapangan dalam hal mengoptimalkan penggunaan Transplanter, Combine Harvester dan Rotary Weeder guna meningkatkan produksi komoditas pertanian.


Bimbingan Teknis Mekanisasi Pertanian Angkatan 1 diikuti berjumlah 24 orang yang berasal dari Banten, Jawa barat, dan Jawa Tengah, untuk peserta Angkatan 2 diikuti berjumlah 24 orang yang berasal dari jawa tengah (Cilacap), Jawa timur ( Banyumas, Ngawi, Lamongan, Lumajang, Jombang, Tuban).


Pelatihan ini dibuka langsung oleh Koordinator Penyelanggaraan Pelatihan BBPP Batangkaluku Sugeng Mulyono, turut mendamping Koordinator Program dan Kerjasama Fitriani.


“Saya berharap untuk ilmu yang akan bapak pelajari ini dapat langsung di terapkan untuk terjun kelapangan,,” ungkap Sugeng.


“Kami harapkan bapak dan ibu menjadi penggerak, juga dapat menjadi agen pembangunan pertanian sehingga harapan kami salah satunya melalui Program IPDMIP ini peningkatan produktivitas pertanian tercapai,” ujarnya lagi.


Metode yaitu Pendidikan Orang Dewasa (POD) dan dilakukan berdasarkan Experiencing Learning Cycles (ELC) yang meliputi Ceramah,Diskusi/Tanya Jawab, dan Praktek Lapangan dari fasilitator yang berasal dari Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku, dan Praktisi.


Pelatihan ini akan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, yaitu pada tanggal 06 sampai dengan 08 Juni Tahun 2022 bertempat di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku.


(Tim humas bbpp-bk/ILm/AL)