Soppeng, Rajapena.com,-Dewan Pengawas Perumda Tirta Air ompo menyoal Perkembangan Kasus Pemeriksaan Direktur Perumda Tirta Air ompo atau PDAM Soppeng bersama stafnya Oleh Kepolisian Soppeng.
Kasus ini bermula ketika ada laporan masyarakat yang masuk dikepolisian Soppeng tentang kwalitas air bersih PDAM yang jelek dan diminta keterangan tentang pengelolaan keuangan yang kurang rasional.
Pembacaan sementara kami bahwa oknum PDAM yang sudah menjalani proses pemeriksaan dikepolisian mengalami beban psikologis sehingga tidak bisa konsentrasi melakukan tupoksinya.
'Oleh karena itu kami mohon kepada kepolisian supaya mendorong kejelasan hukum kasus ini kalau teridentifikasi ada tindak pidana maka lanjutkan dan kalau tidak ada maka hentikan dan kami yakin kepolisian Soppeng sangat profesional,' Tegas Andi Akbar, Sabtu (30/42022).
Setelah ada pemeriksaan di kepolisian kinerja manajemen PDAM sangat menurun drastis dan fakta lapangan hari ini menjelang lebaran idul Fitri 2022 membuktikan sebagian daerah kota langka air, bahkan ada yang sudah sampai 1 bulan
dan ketika musim hujan maka airnya keruh.
'Keruhnya air sebenarnya bisa ditaktisi dengan pemakaian zat kimia tapi entahlah kenapa air yang sampai dipelanggan saat musim penghujan nampak keruh padahal anggaran untuk pengadaan zat kimia lumayan tinggi', kata Andi Akbar.
Apa pengaruhnya antara pelayanan dengan kasus dugaan yang menimpa Direktur PDAM sebagai penanggung jawab ?.
"Berpengaruhlah"..., Karena disatu sisi Direktur Perumda Tirta Air ompo ingin fokus dengan proses hukumnya dikepolisian Soppeng yang sementara bergulir, disatu sisi ada kewajiban selaku penanggung jawab tertinggi pelaksana tekhnis perusahaan', tegas Dewas PDAM termuda Sulawesi Selatan ini. (**)