Pemkab Sumenep Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Kepulauan

Pemkab Sumenep Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Kepulauan

Rabu, 23 Maret 2022


SUMENEP, RAJAPENA.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes dan P2KB) terus meningkatkan berbagai upaya dalam peningkatan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat di kepulauan, salah satunya dengan melakukan 'Pelayanan Kesehatan Bergerak', Selasa (22/3/2022).

Pelayanan kesehatan bergerak Pemkab Sumenep bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur bersama tim dokter spesialis dari Unair dan RSUD dr. Soetomo dilakukan di kepulauan, yakni di Pulau Sapudi melayani masyarakat kecamatan Gayam dan Nonggunong.

“Kami berharap pelayanan kesehatan bergerak ini bisa membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat harus memanfaatkan pelayanan kesehatan bergerak,” tutur Bupati Achmad Fauzi saat meninjau pelayanan kesehatan bergerak di puskesmas Gayam.

Fauzi memaparkan, pemerintah kabupaten Sumenep memprogramkan pelayanan kesehatan bergerak ini, tidak hanya dilaksanakan di kecamatan Gayam dan Nonggunong Kepulauan Sapudi saja, melainkan juga di kecamatan kepulauan lainnya.

Menurut orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini, pelayanan kesehatan bergerak melayani masyarakat kepualauan secara gratis.

"Sehingga diprogramkan untuk melayani masyarakat di kecamatan kepulauan lainnya, yang proses pelaksanaannya secara bertahap atau bergiliran,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.

Fauzi sapaan akrabnya, guna mengetahui secara langsung pelaksanaan pelayanan kesehatan bergerak, dia mengunjugi Puskemas Gayam seraya berbincang-bincang dengan beberapa pasien. 

Sementara Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sumenep, Agus Mulyono menambahkan, masyarakat yang mendaftar untuk mengikuti pelayanan kesehatan bergerak di dua kecamatan Pulau Sapudi berdasarkan data untuk dilakukan screening atau pemeriksaan awal pada pasien yang selanjutnya dilakukan tindakan medis sebanyak 142 orang.

“Sebanyak 142 orang itu terdiri dari kasus mata seperti katarak dan pityrigium, kasus bedah umum semisal hernia dan lipoma, kasus kandungan di antaranya ibu hamil dan suspek mioma uteri, serta kasus lainnya seperti keloid dan bibir sumbing,” jelas Agus sapaan akrabnya. (ILY/FSL)