Sebanyak 30 Peserta Ikuti Pelatihan Teknis Tematik Analisis Kebutuhan Hara Tanaman Padi di BPP Kanreapia

Sebanyak 30 Peserta Ikuti Pelatihan Teknis Tematik Analisis Kebutuhan Hara Tanaman Padi di BPP Kanreapia

Selasa, 22 Juni 2021


Gowa (Sulsel), Rajapena.com,-Pelatihan Teknis Tematik Analisis Kebutuhan Hara Tanaman Padi Bagi Non Aparatur Angkatan III dilaksanakan di BPP Kanreapia, pelatihan ini berlangsung selama 3 hari efektif dari tanggal 21 sampai 23 Juni 2021, diikuti sebanyak 30 orang peserta yang diselenggarakan oleh BBPP Batangkaluku.

Pelatihan ini merupakan pengenalan konsep analisis unsur hara tanah dan tanaman secara cepat. Dengan pelatihan ini, peserta bisa memberikan pemupukan yang sesuai dengan kondisi tanah dan tanaman yang ada di lahan.
Sebagai informasi, PUTS adalah Perangkat Uji Tanah Sawah yang digunakan khusus untuk menentukan rekomendasi pemupukan pada lahan sawah. Adapun PUTK adalah Perangkat Uji Tanah Kering yang digunakan khusus untuk menentukan rekomendasi pemupukan pada lahan kering, misalnya kebun, dan tegalan. Sedangkan BWD adalah Bagan Warna Daun yang digunakan untuk menentukan rekomendasi pemupukan pada tanaman padi dengan menilai warna daun.

Tujuan Kegiatan untuk meningkatkan kompetensi pengurus atau anggota kelompok tani dalam hal menganalisis kebutuhan unsur hara sesuai dengan rekomendasi pemupukan berimbang spesifik lokasi dalam rangka mengoptimalkan Produksi Tanaman Pangan khususnya Produksi Padi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani, kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala BPP Kanreapia, Sahria SP.


Dalam arahannya beliau menyampaikan untuk semua peserta yang mengikuti pelatihan ini benar-benar menyimak seluruh materi yang disampaikan oleh fasilitator sehingga tujuan dan sasaran dalam pelatihan ini dapat tercapai demi menuju pertanian modern yang merupakan Instruksi dari Menteri Pertanian dimana pertanian modern salah satunya petani yang mandiri dan tidak mengharapkan subsidi dari pemerintah. Beliau juga menyampaikan bahwa Penggunaan pupuk yang berimbang akan memenuhi kebutuhan Unsur Hara Tanaman Padi sehingga terjadi peningkatan produksi yang mendukung kesejahteraan pertanian dan memberikan konstribusi terhadap pemerintah Gowa.

Peserta pelatihan, Hamka menyampaikan sangat berterimakasih atas adanya kegiatan ini, karena sangat mendukung dan membantu petani dalam menentukan penggunaan pupuk dalam memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman padi sehingga kami sebagai petani tidak lagi mengalami kerusakan lahan dan tanaman akibat penggunaan pupuk yang berlebihan, yang tentunya beriringan dapat mengurangi pengeluaran dalam mengelola lahan dan kami berharap produksi lahan padi kami semakin meningkat sehingga semakin menyejahterakan kami sebagai petani dan keluarga.

Sebelumnya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi sempat mengatakan, pemupukan berimbang kini tengah menjadi fokus kebijakan nasional."Kata kuncinya adalah keseimbangan hara di dalam tanah. Dengan begitu tanaman akan menyerap unsur hara secara efektif, sehingga pertumbuhan produktivitas dan produksi tanaman akan maksimal. Gunakan pupuk seperlunya saja, jangan berlebihan," tegas Dedi.

Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang kerapkali mengingatkan petani untuk bijak memakai pupuk secara berimbang, agar produktivitas pertanian bisa dipertahankan. (Al Aziz / Yuli N)