Dialog antara PTPN, Pemda dan masyarakat Desa Panca Karsa (Lopi), Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur (Foto Istimewa)
Luwu Timur (Sulsel), Rajapena.com, - Dialog yang membahas perihal pengambil alihan lahan masyrakat secara sepihak oleh PTPN di Hotel Raising, tidak mendapatkan solusi yang baik dikarenakan prilaku buruk dari PTPN yang meninggalkan ruang dialog saat dialog sementara berlangsung di Makassar, Jalan Reading Center,(21/4/2021)
Rahmatullah salah satu masyarakat yang menghadiri acara dialog tersebut menyayangkan tindakan dari PTPN bagaimana tidak,! dialog ini di hadiri oleh berbagai kalangan dari pemerintah kabupaten dan masyarakat desa hingga mahasiswa yang datang langsung dari daerah asal mereka luwu timur, dialog tersebut juga dihadiri langsung oleh Kadis Kehutanan Sulsel dan Kapolres l
Luwu Timur.
Lahan di Desa Panca Karsa (Lopi), Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur yang menjadi lokasi permasalahan (Foto Istimewa)
"Kami datang jauh jauh dari daerah meluangkan banyak waktu dan materi untuk bisa mencari solusi yang sama sama baik untuk kita semua tanpa merugikan pihak manapun, tetapi upaya kami untuk menyelesaikan masalah ini tidak di sambut baik oleh pihak PTPN dan bahkan kami menilai PTPN juga tidak memberikan penghargaan terhadap seluruh pihak pihak yang hadir atas tindakannya yang meninggalkan ruang dialog tersebut", ungkap Rahmatullah.
Rahmatullah juga menegaskan bahwa seluruh masyarakat yang di ambil alih lahannya oleh pihak PTPN di Desa Panca Karsa (Lopi), Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur tidak akan memberikan lahan mereka tersebut secara ikhlas dan akan terus melakukan perjuangan untuk mempertahankan lahan mereka yang sudah menjadi tempat mereka bertahan hidup.
"Kami tidak akan melepas apa yang telah menjadi milik kami, tanah yang menjadi tempat kami menggantungkan hidup tidak akan begitu mudahnya di rampas sesuka hati mereka (PTPN), kami akan terus mempertahankannya apapun yang terjadi", tutupnya. (Feri).