Soppeng (Sulsel), RAJAPENA.COM, - Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah Soppeng, menggelar dialog pemilu yang menjadikan pembicara dari Kapolres, KPU, Bawaslu Soppeng, dan DPD IMM Sulsel, bertempat di Warkop Fitri Lt. 2 Kab. Soppeng. Selasa (6/10/2020)
Dialog pemilu ini mengangkat tema “Integritas Pemilu di Balik Arus Kotak Kosong”. Dialog Pemilu ini berlangsung dengan mengikuti protokol kesehatan mencuci tangan, memakai masker dan berjaga jarak, sehingga jumlah peserta kami batasi.
Dialog kepemiluan ini sebagai wujud pengawalan pemilu dan sebagai bentuk kerja sama dengan penyelenggaran pemilu di Kabupaten Soppeng
Muhamad Hasbi, ketua KPU Soppeng menyampaikan bahwa, pilkada kita pada tahun tahun 2020 ini tetap kita laksanakan. Sesungguhnya tahapnnya sudah jalan di tahun 2019 yang lalu tepatnya di bulan desember. Itu kita sudah mulai tahapan perencanaan.
"Namun di kondisi sekarang adanya covid-19. Sudah memungkin untuk lakukan pemberhentian karna situasinya yang tidak memungkin untuk ber interksi. Kemudian di bulan juni tahap pilkada kita lanjutkan tentu memiih tanggal 19 Desember itu dengan adanya alasan-alasan dan argumen-argumen yang kuat untuk memastikan keputusan itu sudah tepat," ujar Muhammad Hasbi ketua KPU Soppeng
Lebih lanjut bapak Hasbullah, kasat Intelkam menyampaikan bahwa, menyangkut masalah pengamanan untuk kegitan pilkada di Kabupaten Soppeng ini, kami dari polres soppeng sudah siap sebagai pengarah.
"Kemarin sebelum pandemik masuk ini atau pandemi awal ini kami dari polri melalui kapolri sudah mengeluarkan maklumat kapolri nomor 3 ini masalah bagaimana kita untuk menghindari hal-hal yang bisa mengganggu atau menggagalkan pelaksanaan pemilu kita ini," ujar Hasbullah
Satu yang kita hawatirkan bahwa, pada masa pandemi ini adalah adanya munculnya klaster covid-19 ini betul-betul kita hindari. Jadi intinya maklumat kapolri no. 3 itu istilah kita dalam hal yang berkumpul itu jangan terlalu banyak.
Lanjut, pak Jalil, dari pihak Bawaslu juga menyampaikan bahwa, kami bersama KPU bersama-sama memastikan proses tahapan-tahapan jalannya Pilkada.
"Tiga tahap sangat pentingnya intekritas yaitu tegasnya regulasi, interitas penyelenggaraan, peserta pilkada yang mengatur pasangan calon. Pengawasaan dan mengawasi," ungkap pak Jalil
Dalam kegiatan ini dihadiri pula, sekertaris umum DPD IMM Sulsel, Ilmiawan yang menyampaikan bahwa, masalah politisasi birokrasi ini yang penting karna akan banyak yang ingin memanfaatkan momentum ini karna pemilu pada kali ini ahanya satu calon, otomatis pradigma orang berada pada jabatan tertentu bahwa ini pasti akan naik.
"Kalau saya berada di posisi ini pasti posisi saya akan terancam dan hak ini terjadi bukan hanya satu kali pemilu-pemilu sebelum-sebelumyan politisasi biorasi menjadi senjata ampuh untuk mengancam para orang-orang yang mempunyai pengaruh besar, tegas Ilmiawan
Akhirnya kita takutkan ending pada politik kotak kosong ini, biasanya ini berwujud pada kekuatan olimi ini kekawatiran kita sebagai aktifis. Kita tidak ijin kan partai-partai politik di atas, hanya mengusul satu calon makin besar ke curigaan kami sebagai aktifis.
(Akbar)